ruangluas.com – Apakah Anda pernah mendengar istilah distribusi kekayaan atau estate planning? Di Indonesia terdapat dua cara distribusi kekayaan yaitu waris dan hibah. Infografis berikut akan menjelaskan mengenai distribusi kekayaan di Indonesia.
Infografis Seri Perencanaan Keuangan #8 : Distribusi Kekayaan di Indonesia dengan Waris dan Hibah
Puncak dari piramida perencanaan keuangan adalah distribusi kekayaan atau estate planning. Boleh dibilang distribusi kekayaan adalah cara memindahkan kekayaan dari seseorang yang memiliki kekayaan ke orang lain, contoh memindahkan kekayaan Anda kepada anak-anak Anda. Perpindahan kekayaan tersebut dapat dilakukan sebelum dan/atau setelah kematian pemilik kekayaan.
Mengenal Waris dan Hibah
Seseorang dapat melakukan distribusi kekayaan dengan menggunakan waris dan hibah. Masing-masing produk memiliki fungsi yang berbeda. Waris hanya dapat dilakukan pada saat pemilik harta meninggal dunia. Sedangkan hibah dapat dilakukan pada saat pemilik harta masih hidup.
[Baca Juga: Perbedaan Waris dan Hibah dalam Distribusi Kekayaan]
Tentunya untuk melaksanakan waris ada syarat dan ketentuan yang berlaku, mulai dari hukum waris yang digunakan. Di Indonesia terdapat tiga jenis hukum waris yaitu hukum waris Perdata, hukum Waris Islam dan hukum waris Adat. Berbicara mengenai warisan pasti terkait juga dengan hubungan kekeluargaan dan status perkawinan. Pembagian waris antara pasangan yang menikah pisah harta dan tidak pisah harta tentunya berbeda. Selain itu juga ada syarat dan aturan yang mengatur tentang ahli waris yang berhak.
Banyak kasus pembagian warisan di Indonesia, berlangsung dengan keributan. Hal ini disebabkan karena pemilik harta (orang tua) tidak menyiapkan surat wasiat sejak masih dalam keadaan hidup dan sehat. Surat wasiat juga memiliki 3 tipe, yaitu surat wasiat umum, olografis dan rahasia.
Apa Saja yang Harus Dipertimbangkan dalam Distribusi Kekayaan?
Setidaknya terdapat 8 hal yang harus Anda pertimbangkan dalam merencanakan distribusi kekayaan, seperti:
Contoh permasalahan waris:
Sepasang kekasih meninggal dunia dan mewariskan beberapa buah rumah kontrakan. Sebenarnya orang tua sudah berniat baik, menyiapkan rumah kontrakan untuk mendanai kehidupan anak-anak, jika terjadi sesuatu dengan orang tua. Sayangnya orang tua itu melakukan kesalahan:
[Baca Juga: Apa yang Harus Dilakukan Jika Diwarisi Utang?]
Perencanaan distribusi kekayaan bertujuan agar Anda tidak melakukan kesalahan-kesalahan yang sebenarnya tidak perlu. Ketika Anda ingin merencanakan distribusi kekayaan, Anda perlu diskusi dengan beberapa professional, seperti:
Rencanakan Distribusi Kekayaan Saat Masih Sehat dan Hidup
Banyak orang tua merasa kesal, ketika anaknya membahas mengenai warisan. Satu hal yang langsung terpikir adalah : “Anak saya mengharapkan saya mati”. Sebagai professional, kami perlu memberi tahu bahwa di Amerika dan negara-negara maju fungsi distribusi kekayaan (waris dan hibah) dilakukan pada saat orang hidup dan sehat. Jadi mereka dapat berpikir, melakukan pertimbangan yang matang dan mengambil keputusan dengan baik. Oleh sebab itu segera rencanakan distribusi kekayaan.
Apakah Anda pernah melihat keluarga yang tercerai berai karena salah paham atas pembagian waris? Menurut Anda itu salah orang tua atau salah anak-anaknya? Dan apa yang dapat dilakukan agar perpecahan karena waris tidak menimpa anak-anak Anda?
Sumber Buku:
Download E-Book Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an (GRATIS)