Kalau Mau Bisnis Sukses, Jangan Pernah Jadi SUPERBOSS

ruangluas.com – Seorang ahli bidang entrepreneurship mengatakan rahasis bisnis sukses adalah kerja sama tim atau teamwork, bukan SUPERBOSS. Apakah Anda merasa menjadi orang paling hebat dalam tim bisnis Anda?

Rubrik Finansialku

Bagaimana Cara Membuat Bisnis Sukses?

Apakah Anda seorang pemilik bisnis?

Apakah Anda lebih suka bekerja sendiri dalam bisnis Anda?

Apakah Anda orang paling pintar dalam tim Anda?

Apakah bisnis Anda mengalami penurunan omzet atau keuntungan, tanpa kehadiran Anda?

Jika jawaban Anda adalah ya semua, maka bisa jadi sekarang ini Anda adalah Superboss. Dalam dunia kewirausahaan, ternyata ada dua jenis pebisnis. Pebisnis jenis pertama adalah pebisnis yang sejati (real businessman) dan menjadi superboss. Pebisnis jenis kedua adalah pebisnis yang memiliki tim yang hebat. Apa saja perbedaan kedua pebisnis tersebut? Yang jelas mereka berdua sama-sama bisa menjadi sukses, tetapi mana yang lebih cepat sukses? Mana yang lebih langgeng suksesnya?

[Baca Juga: Apa Saja Modal untuk Menjadi Entreprneur Sukses?]

Mari kita bahas satu persatu:

Entrepreneur Pertama : Superboss

Bisnis sukses juga banyak dipengaruhi oleh peran pemimpin bisnis. Seorang pemimpin memang harus menguasai bisnisnya. Beberapa waktu yang lalu di Indonesia ada sebuah film yang berjudul My Stupid Boss. Dalam film tersebut digambarkan seorang boss yang “merasa pintar” namun “dianggap bodoh” oleh para karyawannya.

[Baca Juga: 5 Pelajaran Berharga dari Seorang Bossman]

Beberapa ciri seorang bos yang menjadi superboss:

Superboss biasanya bekerja mencari uang, mencari keamanan secara finansial.

Superboss adalah sistem, tanpa ada dirinya bisnis menjadi lebih lesu dan keuntungan berkurang. (Terkadang operasional juga berhenti).

Superboss memiliki karyawan (bukan tim) yang menerima perintah dan tidak memiliki inisiatif.

Superboss orang yang paling hebat dalam timnya dan terkadang superboss merasa dirinya sudah pandai. Apa yang terjadi ketika orang sudah merasa pandai? Orang tersebut tidak akan belajar atau menerima nasehat dari orang lain.

Superboss ikut terlibat dalam bisnisnya sebagai pelaksana (business operator) merangkap manajer dan tukang perintah (business manager) dan pemilik bisnis (business owner).

Contoh superboss:

Pak White adalah seorang superboss yang memiliki bisnis rumah makan ayam goreng, Dia memiliki beberapa karyawan, mulai dari pelayan, juru masak, manager rumah makan dan keuangan. Namun:

karena dia merasa ayam buatannya lebih enak dan takut kehilangan resep rahasia, maka Pak White sendiri yang memasak.

karena dia merasa takut kecurian uangnya, maka Pak White sendiri yang membuat pembukuan bisnis.

Rumah makannya akan tetap ramai dan laris jika pak White masih hidup dan sehat serta bisa mengelola rumah makan tersebut. Bisnis yang dirintis pak White sulit untuk diwariskan ke anak cucu, karena Pak White lah superboss yang menjadi sistem.

Entrepreneur Kedua : Pebisnis Sejati (Real Businessman)

Berbeda 180 derajat, boss tipe pebisnis sejati (real businessman) adalah boss yang berorientasi pada sistem dan kerja sama tim. Pebisnis sejati tidak harus menjadi orang paling pandai, paling kaya, paling hebat, paling menguasai dan paling lainnya. Seorang pebisnis sejati adalah seorang yang generalis, mereka tahu sedikit tentang banyak hal. Contoh mereka tahu mengenai sedikit cara memasak, mereka tahu sedikit dalam menyusun menu, mereka tahu sedikit tentang cara melayani tamu dan lain sebagainya.

Beberapa ciri seorang bos yang menjadi pebisnis sejati:

Pebisnis sejati bekerja untuk mendirikan sistem dan membuat aset. Aset tersebut yang nantinya bekerja dan menghasilkan pemasukan untuk dirinya. Pebisnis sejati mencari kebebasan (freedom) bukan keamanan (secure).

Pebisnis sejati berusaha membuat bisnisnya bergerak secara otomatis atau autopilot, dengan cara membuat tim yang berkompeten, membuat sop untuk penjualan, produksi, opersional, rekrutmen, pembelian barang dan lain sebagainya. Ada atau tidak adanya pebisnis tersebut, operasional dapat tetap berjalan.

Pebisnis sejati memiliki tim yang memiliki inisiatif dan dapat mengembangkan bisnis.

Pebisnis sejati dan timnya harus terus belajar, dan mengembangkan diri. Tidak pernah ada kata saya orang paling pandai, kami adalah orang yang masih perlu belajar dan mengembangkan diri. Kalau kata Almarhum Steve Job : Stay Hungry, Stay Foolish (tetaplah lapar dan tetaplah bodoh)..

Pebisnis sejati berpikiran untuk mengembangkan bisnisnya dengan menggunkan jurus meningkatkan nilai tambah dan jurus faktor kali. Jika Anda ingin bisnis sukses, gunakan 2 jurus tersebut.

[Baca Juga : 2 Jurus Menjadikan Bisnis Sukses yang Mudah Dipraktekkan]

Contoh pebisnis sejati:

Pak Black adalah seorang superboss yang memiliki bisnis rumah makan ayam goreng, Dia memiliki tim terdiri dari pelayan, juru masak, manager rumah makan, keuangan, konsultan bisnis, konsultan keuangan, konsultan pajak, konsultan franchise. Pak Black sedang melakukan:

Standarisasi rasa dan kualitas untuk proses pemasakan.

Membangun sistem pemasaran yang sesuai dengan pelanggannya.

Membangun sistem franchise (waralaba) agar bisnisnya dapat diduplikasi.

Rumah makannya akan tetap ramai dan laris, meskipun Pak Black sudah meninggal. Bisnis yang dirintis pak Black lebih mudah diwariskan ke anak cucu, karena Pak Black memiliki sistem.

Perbedaan Utama antara Superboss dan Pebisnis Sejati adalah

Perbedaan yang paling utama terletak pada mindset atau pola pikir. Seorang superboss berpikir takut kehilangan dan ingin mendapatkan keamanan (security). Salah satunya adalah keamanan finansial, jadi tidak ada orang yang bisa dipercaya, selain dirinya sendiri.

Pebisnis sejati memiliki pola pikir untuk menjadi bebas (freedom), menggunakan nilai tambah dan faktor kali dari uang yang dimiliki, tenaga kerja yang dimiliki dan lain sebagainya.

Apakah Anda ingin menjadi superboss atau pebisnis sejati? Jika Anda ingin menjadi pebisnis sejati apa yang akan Anda lakukan dalam waktu dekat?

Sumber gambar:

Superman – https://goo.gl/DvIuJn

Download E-Book Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an (GRATIS)